Selasa, 22 September 2015

Sebelum Slank resmi berdiri, Bimo Setiawan Almachzumi yang merupakan seorang drummer pada awalnya membentuk band bernama Cikini Stones Complex (CSC) bersama teman – temannya ketika bersekolah di Perguruan Cikini Jakarta. Namun karena merasa lelah dan bosan hanya membawakan lagu – lagu dari grup musik Rolling Stone, maka pada tahun 1983 akhirnya bimbim membubarkan CSC.
Kemudian bersama sepupunya Denny BDN (Bang Denny) sebagai Bass, Erwan pada Vokal, dan Kiki yang juga mantan gitaris CSC mengisi gitar, Bimbim berniat untuk membentuk grup musik baru dengan nama “Red Evil”. Lewat grup ini mereka mulai membawakan lagu sendiri, dan mereka kini bebas membawakan lagu apa saja.  Meski persentasinya lebih banyak lagu barat, namun lagu – lagi dari Van Halen mendapat porsi paling banyak karena karakter vokal Erwan dikatakan mirip sama David Lee Roth Vokalis Van Halen. Karena kurang puas hanya dengan satu gitaris, lantas Bimbim mengajak Bongky Marcel yang merupakan gitaris “Rese Band” (Ketika itu Rese Band merupakan saingan dari Red Evil).

Mereka pertama kali bertemu di daerah menteng, lalu Bongky ikut kawannya latihan di tempat Bimbim. Lewat pertemuan itu, Bongky pun sepakat untuk jalan bareng Bimbim membentuk grup band baru. Pada awal terbentuknya kerjasama Bimbim dan Bongky ini, beberapa kali manggung mereka masih membawakan lagu milik Rolling Stones dan Van hallen. Tapi entah kenapa, penampilan mereka tidak pernah bisa persis dari band aslinya. Maka dari itu teman – teman mereka yang sering diajak untuk meramaikan penampilan mereka tersebut, menyebut mereka band Slenge’an. Sedangkan untuk meramaikan penampilan mereka, setiap manggung mereka kerap mengajak teman – teman di Sekolahnya yang tak lain adalah anak – anak Perguruan Cikini dengan bayaran yang sebotol minuman.
Pada masa itu, grup musik mereka ini masih berdiri dengan nama Red Evil. Hingga pada akhir Desember tahun 1983, mereka berniat untuk merubah nama yang telah digunakan sejak Bongky bergabung tersebut. Proses pemilihan nama baru untuk grup musik mereka dilangsungkan di arena Bowling Hotel Kartika Chandra, Jakarta. Tepatnya saat mereka sedang merayakan hari ulang tahun Denny BDN yakni 26 Desember 1983. Dalam pertemuan tersebut, Bimbim mengusulkan agar menggunakan nama Red Evil saja. Namun setelah beberapa lama berkompromi dengan segala banding, maka terpilihlah nama SLANK yang bersumber dari ocehan kawan – kawan mereka yang kerap diajak saat tampil dan menyebut mereka band Slenge’an. Jadi Slank merupakan singkatan dari kata Slenge’an namun diakhiri dengan huruf K dengan maksud sebagai gaya/gaul.
For Some Info : Saat pemilihan nama tersebut, Bongky kurang menyimak apa yang teman – teman satu band-nya bicarakan, karena sibuk memperhatikan gadis – gadis cantik di tempat tersebut.
Maka Formasi pertama SLANK adalah Erwan (Vokal), Bongky (Gitar), Kiki (Gitar), Bimbim (Drum) dan Denny BDN (Bass). Penampilan perdana mereka dengan menggunakan nama SLANK dilakukan di Universitas Nasional (UNAS) Jakarta dengan penuh semangat membawakan lagu – lagu ciptaan mereka sendiri. Namun sayang sekali penampilan perdana SLANK kala ituberlangsung kurang menyenangkan. SLANK kalah pamor dari grup musik Makara  (Grup musik Adi Adrian KLA Project) yang pada saat itu bermain jauh lebih bagus dari SLANK. Meski penampilannya bisa dibilang lumayan kacau, namun SLANK tetap berbangga hati karena mereka datang dengan kawalan seorang Manajer bernama Erry yang tak lain adalah Kakak dari Erwan sang Vokalis.
SLANK terus berusaha untuk menunjukan bakat mereka hingga pada akhirnya menjajal untuk mengikuti festival band KMSS yang digelar di Istora Senayan, Jakarta. Grup musik yang menjadi saingan SLANK saat itu adalah grup musik asal Surabaya, Jawa Timur bernama Grass Rock dan salah seorang Penyanyi solo yakni Ita Purnamasari. Sejak awal karir, SLANK memang kerap menampilkan sesuatu yang berbeda. Keunikan yang dibawa SLANK ketika tampil di Festival Band KMSS adalah, hadirnya instrumen musik daerah yakni Gamelan Jawa yang dimainkan oleh Erwan. Tujuan dari keikutsertaan Gamelan Jawa dalam penampilan tersebut bukanlah sekedar antik – antikan semata. Melainkan karena SLANK memandang irama yang dihasilkan ensambel musik tradisional Gamelan adalah blues-nya Indonesia. Penampilan SLANK kala itu tentu saja membuat heboh dan terkesan nyeleneh dari peserta yang lain. Namun sayang sekali SLANK kembali harus menelan kekecewaan karena mereka dikalahkan oleh grup musik Grass Rock.
Layaknya seorang Remaja yang sedang mencari jati diri, pada awal berdiri SLANK juga beberapa kali mengalami perombakan formasi. Tahun 1984 Kiki sang Gitaris memutuskan untuk hengkang dari SLANK, dan secara otomatis SLANK Formasi 2 hanya berpersonil 4 orang saja. Untuk mengisi kekosongan di gitar yang ditinggalkan Kiki, pada awal tahun 1985 SLANK memutuskan untuk menggaet Kakak kandung dari Bimbim yaitu Adrian Sidharta (Adri). Kehadiran Adri justru membawa warna baru untuk musik SLANK dikarenakan Adri memainkan alat musik yang sebelumnya tidak terdapat di SLANK yaitu Keyboard dan mengukuhkan SLANK Formasi 3. Belum lama setelah masuknya Adri, sang Vokalis Erwan memutuskan untuk mengundurkan diri dari SLANK dikarenakan harus melanjutkan pendidikannya ke Negeri Paman Sam (Amerika). Masih di tahun yang sama, sepenginggal Erwan pada akhirnya membuat SLANK kembali memberikan sesuatu yang baru dengan menghadiran kaum Hawa yang bertindak sebagai vokalis yaitu Uti Suharyani dan Lala. Jadi SLANK Formasi 4 beranggotakan Bongky (Gitar), Bimbim (Drum), Denny BDN (Bass), Adri (Keyboard), dan Uti + Lala (Vokal).
Seakan masih belum menemukan chemistry di antara para Personilnya, di tahun berikutnya 1986, SLANK kembali merubah formasi dengan kembali menghadirkan sosok pria sebagai vokalis. Well Willy yang merupakan mantan vokalis dari grup terdahulu Bimbim yakni Cikini Stones Complex (CSC), ditarik untuk mengisi vokal dan terbentuklah SLANK Formasi 5. Di tahun ini, SLANK kerap tampil dari panggung ke panggung yang tentunya dengan dandanan slenge’an dan mengajak teman – teman dekatnya sebagai suporter. Setahun berikutnya yakni 1987, SLANK kembali merubah formasi setelah keluarnya Adri (Keyboard) yang posisinya digantikan oleh Andre (Keyboard) dan menguatkan SLANK Formasi 6. Masih terus melakukan perombakan, masih di tahun yang sama Andre beserta sang Vokalis Well Willy hengkang dari SLANK. Posisi Vokal yang ditinggalkan Well Willy pada akhirnya diisi oleh Denny BDN yang diketahui sebelumnya bermain Bass untuk SLANK. Sementara untuk mengisi kekosongan pada Bass, SLANK menarik salah seorang Bassis yang sebelumnya tergabung dalam grup musik Metal Crew yakni Abdul FIrman Saad atau yang akrab disapa Imanez dan terbentuklah SLANK Formasi 7.
Pergantian formasi masih terus terjadi di tubuh SLANK. Sampai pada tahun 1988 terbentuk SLANK Formasi 8 dimana Imanez dan Bongky yang saat itu harus melanjutkan kuliahnya di Negeri orang hengkang dari SLANK. Sehingga membuat Denny BDN kembali mengisi Bass, sementara posisi vokal diisi oleh Sammy, dan untuk mengisi instrumen gitar yang ditinggalkan Bongky, SLANK menggaet duo gitaris yang berasal dari band Navy Punk yaitu Parlin Burman atau Pay dan Jaya (Whizzkid).
Tidak lama setelah itu, Sammy, Pay, dan Jaya terpaksa harus meninggalkan SLANK dan membuat Bimbim yang tinggal seorang diri kembali menarik Imanez sebagai Bassis, Denny BDN sebagi Vokalis, dan Anto sebagai gitaris untuk SLANK Formasi 9. Masih di tahun yang sama Denny BDN yang harus menyelesaikan Sekolahnya di Fakultas Ekonomi Universitas Pancasila terpaksa mengundurkan diri dari SLANK kemudian disusul Anto yang juga ikutan hengkang. Bimbim dan Imanez yang merupakan Personil SLANK yang tersisa pada akhirnya kembali mengajak Adri untuk kembali memberikan alunan Keyboardnya bersama kehadiran Tole yang bermain Bass dan posisi gitar diisi oleh Imanez. Serta kehadiran seorang wanita cantik yang merupakan Kakak kandung dari Vokalis grup musik GIGI, yakni Nita Tilana. Kehadiran Nita Tilana di SLANK Formasi 10 membuat formasi ini dijuluki sebagai SLANK formasi paling genit.
Tidak berlangsung lama, Nita Tilana, Adri, dan Tole meninggalkan SLANK dan kembali menyisakan Bimbim dan Imanez saja. Untuk mempertahankan SLANK, pada akhirnya Bimbim dan Imanez kembali menarik Pay untuk mengisi gitar, dan Well Willy untuk vokal sehingga SLANK Formasi 11 beranggotakan 4 orang saja. Dalam formasi 11 ini, Pay menjabat sebagai Gitaris sekaligus penjaga studio Potlot milik Bimbim yang disewakan untuk umum. Karena jabatannya adalah seorang penjaga studio, Pay pun akrab dengan beberapa grup musik yang merupakan langganan penyewa studio Potlot. Salah satu grup band yang sering menyewa studio Potlot adalah grup band Oppie Andaresta bersama Indra Qadarsih dan Ronald Fristianto (Ex.GIGI) yang mengusung aliran Jazz.
Karena Indra Q sering latihan di Potlot dan Bimbim terkadang mengontrol studio dan melihat permainan Keyboard Indra Q yang mengagumkan, Bimbim pun tertarik menawarkan Indra Q untuk bergabung dengan SLANK. Tentunya dengan bantuan bujuk rayu Pay yang lebih akrab dengan Indra Q. Ketika itu Indra Q kurang tertarik karena aliran musik yang diusungnya adalah Jazz, sementara musik yang diusung SLANK lebih ke Rock. Namun berkat rayuan Bimbim dan Pay yang mengatakan kepada Indra, “Gak apa – apalah, kan asik kalau Rock digabung sama Chord Jazz,”  Indra Qadarsih pun merasa tertantang. Terlebih usianya saat itu baru menginjak 18 tahun. Alhasil Indra Qadarsih mengiyakan permintaan Pay dan Bimbim tersebut. Maka terlahirlah SLANK Formasi 12 yang beranggotakan Bimbim, Imanez, Pay, Well Willy, dan Indra Qadarsih.
For Some Info : Di  tahun 1989 Bimbim juga membentuk sebuah grup musik bernama Lemon Tea yang kerap tampil di pub bersama Oppie Andaresta. Tapi setelah mengajak Indra Q bergabung dengan memintanya untunk menghafalkan 20 lagu, LemonTea tiba – tiba bubar sebelum Indra Q merasakan naik panggung.
Tak lama setelah masuknya Indra Qadarsih yang berusaha untuk bisa membawakan Rock dengan menghafalkan beraneka repertoar lagu dari grup musik beraliran Rock dan pada akhirnya berhasil melepas chord melintir, Imanez dan Well Willy hengkang dari SLANK. Salah seorang pendiri SLANK yang sempat hengkang demi menuntut ilmu yakni Bongky Marce kembali ke SLANK. Kalau di Formasi awal Bongky bermain gitar untuk SLANK, kali ini Bongky terpaksa harus transformasi dari pemain gitar menjadi pemain Bass karena telah hadir Pay yang berada di posisi gitar. Hilangnya posisi vokal karena Well Willy hengkang sedikit membuat Bimbim dan SLANK kebingungan untuk mencari penggantinya. Alhasil, Bimbim mengajak salah seorang adik sepupunya bernama Akhadi Wira Satriaji atau yang akrab disapa Kaka untuk bergabung dengan SLANK. Saat itu sebenarnya Kaka juga tengah jalan dengan grup musik LOVINA yang salah satu personilnya adalah Dianto Yusuf Sidharta atau Massto yang merupakan adik kandung Bimbim. Sebenarnya, Kaka hanya dikontrak oleh SLANK selama 2 tahun saja. Tapi karena Personil SLANK yang lain menemukan kecocokan, kontrak Kaka selama 2 tahun pun dilupakan.
For Some Info : Kaka sebenarnya berkeinginan untuk menjadi Pemain sepak bola bukan pemusik. Namun karena dipaksa oleh Masto, akhirnya Kaka bergabung dengan LOVINA
Masuknya Kaka di SLANK menandakan bahwa tahun 1989 SLANK telah memasuki Formasi 13.  Di awal terbentuknya formasi yang sering disebut Formasi Ajaib ini, Slank juga tidak jauh dari beraneka problema. Mulai dari proses transformasi Bongky, hingga perselisihan yang kerap terjadi antara Indra Q dan Pay. Awal bermain bass, Bongky merasa stress karena merasa seperti patung di atas panggung dan dirinya memerlukan waktu 5 hari di tambak ikan Sukabumi untuk memutuskan bermain bass. Pada akhirnya, Indra Q lah yang sparring Bongky latihan bermain bass selama berminggu – minggu yang dilakukan di dalam studio. Selama melakukan proses sparring yang berakhir dengan keberhasilan Bongky beralih senjata, SLANK juga terus menyodorkan demo lagu mereka ke pihak label namun tak kunjung diterima.
For Some Info: Kalau ingin mendengar musik SLANK sebelum album pertama, coba cari kaset band Rockin’69. Karena itu sebenarnya SLANK pra album pertama.
Hal inilah yang pada akhirnya membuat Bimbim memutuskan untuk merombak musik SLANK. Setelah melakukan perombakan, pada akhirnya SLANK mendapatkan kesempatan untuk menjadlin kerjasama dengan Pemilik studio rekaman Triple M yaitu Macank. Namun baru menggarap lagu – 5 SLANK memutuskan untuk membatalkan kontrak tersebut, dikarenakan SLANK memilih untuk bekerjasama dengan Boedi Soesatio. Salah seorang Sahabat Om Yudho (Ayah dari Indra Q) yang merupakan seorang pembuat logo dan sampul kaset penyanyi – penyanyi ternama dan menawarkan SLANK untuk menjalin kontrak kerjasama setelah kepincut demo lagu yang dibawakan oleh Om Yudho tersebut.
For Some Info : Pay yang ketika itu turut membantu penyanyi lain (Narik Becak) juga pernah kerjasama bareng Boedi Soesatio.Jadi Boedi Soesatio sudah tidak asing lagi untuk SLANK.
Boedi Soesatio menganggap kalau SLANK merupakan pembawa pembaruan di blantika musik rock Indonesia lewat beragam lirik apa adanya yang menjadi simbol anti kemapanan tapi penuh kecerdasan.Ditambah lagi dengan kejenuhan pasar musik yang saat itu sedang dipenuhi oleh para Penyanyi Pop dan grup band yang takut membawakan lagu sendiri. Maka SLANK dianggap sebagai sebuah dorongan untuk grup band lain karena keberaniannya membawakan lagu ciptaan sendiri yang menurut Boedi ibarat mutiara yang belum digosok. Setelah menjalin kontrak, mulailah SLANK melakukan rekaman di Jackson Studio, Studio 15, dll
SLANK pun menyatukan pendapat dengan Boedi Soesatio yang bertindak sebagai Produser dan penyatuan pendapat tersebut menghasilkan keputusan, “Kami Sepakat Untuk Tidak Sepakat.” Berkat kesepakatan tersebut, adu argumentasi pun menghiasi kerjasama SLANK dan Boedi Soesatio. Salah satu permintaan Boedi Soesatio adalah perubahan judul lagu yang dinilai agak jorok dan harus diganti. Maka salah satu lagu SLANK yang tadinya berjudul Kupu – Kupu Malamku diubah menjadi ‘Maafkan’. Karya – karya SLANK dianggap sebagai simbol pemberontakan anak muda dengan beragam lirik yang yang akrab di lingkungan sehari – hari, serta keyakinan bahwa SLANK akan menjadi sebuah gaya hidup.
Setelah melakukan proses rekaman dan perseturuan, lahirlah album pertama SLANK yang diberi judul ‘Suit – Suit…He.. He.. Gadis Sexy’ pada bulan Desember 1990. Dengan desain cover yang menampilkan logo melambangkan SLANK hasil buatan Boedi Soesatio, serta slogan yang tercantum di dalam cover yang menerangkan bahwa SLANK adalah Anak muda slengean, tapi yang penting punya sikap,,! (walau masih belajar) buatan Boedi Soesatio. Salah satu lagu yang berjudul sama dengan album ini yakni ‘Suit – Suit…He.. He.. Gadis Sexy’ merupakan lagu SLANK yang sudah diciptakan sejak Well Willy masih menjadi vokalis SLANK. Gaya dan tingkah slenge’an para Personil SLANK juga dapat didengar di album ini. Yaitu pada akhir lagu ‘Aku Gila’ dimana terdengar bunyi yang bersumber dari tendangan kaki Indra Q yang menendang bak sampah alumunium dan suara ketawa Kaka dan Indra Q. Selain itu, di intro lagu ‘Memang’, terdengar suara ketawa yang sebenarnya adalah suara Indra Q dan orang yang membantu sebagai backing vocal untuk lagu ini adalah Andy Liany. Untuk salah satu lagu yang bertemakan cinta di album ini yaitu lagu ‘Kalah’, adalah kisah nyata sang vokalis, Kaka.
Lagu yang menjadi pilihan untuk diorbitkan dari album pertama SLANK ini adalah lagu Maafkan. Dengan konsep video klip sederhana yang menampilkan para Personil SLANK sedang nongkrong di suatu tempat dan diselingi penayangan video yang menampilkan para Personil SLANK sedang menonton TV yang menayangkan video ketika mereka menyanyikan lagu ‘Maafkan’ tersebut. Meluncurnya video klip lagu Maafkan di televisi inilah yang pada akhirnya berhasil menarik minat anak muda terlebih pecinta musik Rock pada saat itu untuk mengenal SLANK. Album ini pun laris di pasaran dan membuat SLANK berhasil meraih Penghargaan Album dengan penjualan terbaik tahun 1990 – 1991 dalam BASF Awards, kategori Musik Rock.
Setelah kesuksesan album pertama tadi, SLANK jadi sering tampil di berbagai acara. Mulai dari acara Kampus, Televisi, hingga panggung luar Kota. Berkat keterampilan dan penguasaan studio, maka banyaklah eksperimen – eksperimen tak terduga yang tercipta di SLANK formasi 13 ini. Namun dalam perjalanan SLANK yang bisa dibilang langkah baru SLANK ini, masih saja terjadi beraneka masalah yang melanda SLANK. Mulai dari keributan antara Indra dan Pay yang berebut mengisi permainan melodinya di lagu – lagu SLANK, (kalau mereka udah berantem,yang jadi penengahnya adalah Bimbim) Hingga kejadian yang kurang diketahui publik, yaitu hengkangnya Pay dari SLANK formasi 13 karena kesibukannya ngebecak atau membantu Musisi lain. Namun karena bujuk rayu para Personil SLANK yang lain, akhirnya Pay dapat mengubah niatannya tersebut. Hikmah dari kejadian tersebut adalah, terciptanya sebuah lagu SLANK yang sangat melegenda dan hingga saat ini telah dibuatkan 5 versi oleh SLANK, dan Versi disco yang diremix oleh DJ Asoen yang terdapat di album Slank Party Nonstop DJ Remix, yaitu lagu ‘Terlalu Manis’.
Selain itu, Bimbim juga hendak menuturkan mimpinya lewat sebuah lagu. Tidak mau kalah dengan Amerika yang punya American Dreams, Bimbim juga punya mimpi Indonesian Dreams. Bimbim bertanya kepada Indra Q, “Ini lagu enaknya tentang apa ya liriknya?,” Kemudian Indra Q menjawab, “PLANET X, planet punya kita sendiri,” Berkat segala kekompakan mereka tersebut, terciptalah sebuah lagu yang menjadi nama sebuah Komunitas Anak muda kreatif yang sering nongkrong di Jl.Potlot 14, hingga menjadi Manajemen SLANK hingga saat ini, yaitu lagu ‘Pulau Biru’. Beragam lagu yang tercipta di tahun pertama kejayaan SLANK tersebut kemudian dirangkum dalam sebuah album yang diberi judul ‘KAMPUNGAN’. Album dengan desain cover yang sangat berbeda dari yang lain. Kalau biasanya cover album berbahan kertas, kali ini SLANK membuat cover album berbahan kain yang tentunya dapat disetrika. Album ini berisi 12 Lagu yang di dalamnya juga terdapat sebuah lagu anak – anak yang dinyanyikan SLANK dengan iringan Piano yang dimainkan Indra Q serta dengkuran dari Si To’ yang merupakan Office Boy Jackson studio tempat SLANK rekaman. Banyak yang mengira kalau suara dengkuran tersebut adalah suara dengkuran Indra, tapi sebenarnya bukan. Hingga saat ini pun, To’ masih belum mempercayai kalau itu adalah suara dengkurannya.
Dalam album yang desain cover penuh kecerahan yaitu pilihan warna merah hati sebagai warna dasarnya ini juga memuat beraneka lagu yang bisa dibilang berani. Dimana SLANK memasukkan beraneka lagu dengan lirik yang terkesan merupakan luapan emosi dari para Personil SLANK, dan di album ini juga terdapat sebuah lagu yang kena sensor sehingga judulnya menjadi ‘An +.=+.’~>’. Di lagu ini, Alm.Andy Liany juga turut membantu ngebacking vocalnya Kaka. Tak hanya lagu ‘An +.=+.’~>, salah satu lagu yang ikut disensor adalah lagu ‘Bali Bagus’ yang salah satu liriknya ditiban suara ‘tiiiiiiiit’. Dengan lagu andalan berjudul ‘Mawar Merah’ yang kemudian diedarkan dalam bentuk kaset dan compact dis (CD) pada Desember 1991, album ini pun berhasil meraih Penghargaan penjualan album terbaik 1991 – 1992 kategori Pop Rock dalam BASF Awards.
Selepas album kedua tersebut, SLANK semakin laris di dunia musik Indonesia. SLANK sering mendapat panggilan untuk tampil di berbagai Kota di Indonesia yang salah satunya adalah Bali. Di kota ini, SLANK mulai mengenal barang haram yang pada akhirnya menjadi sumber perpecahan SLANK formasi 13. Ketika tampil di Bali tentu saja para Personil SLANK tidak menyia – nyiakan kesempatan untuk menikmati indahnya alam Indonesia. Seusai konser, masing – masing dari mereka beranjak untuk menikmati suasana Pantai Bali yang tersohor hingga ke belahan dunia manapun. Ketika itu Kaka dan Bimbim sedang menikmati panasnya matahari dengan berjemur di bawahnya. Belum begitu lama mereka berjemur, tiba – tiba datang seseorang yang diketahui bernama ‘Ca’, yang merupakan salah satu Slankers asal Jawa Tengah yang sedang mencari penghasilan di tanah Bali. Selain itu, Kaka dan Ca juga sudah saling mengenal. Maka Kaka pun mengenalkan Ca pada Bimbim. Sayangnya, saat itu Ca tak hanya mengenalkan dirinya saja. Ca juga memperkenalkan salah satu ‘barang’ bernama Putaw yang ketika itu dibilang barang baru dan meminta Kaka dan Bimbim untuk mencobanya. Kaka dan Bimbim yang tidak mengenal tentang barang tersebut sempat menolak untuk tidak menggunakannya. Namun berkat bujuk rayu dan peragaan pemakaian barang tersebut yang dilakukan oleh Ca, pada akhirnya Kaka dan Bimbim pun tertarik karena merasa penasaran. Ketika itu Kaka dan Bimbim membuat kesepakatan yaitu Kaka menggunakan barang tersebut persis seperti yang diperagakan Ca, tapi Bimbim wajib menggunakannya juga. Selesai menggunakannya, Kaka langsung berlari ke toilet dan memuntahkan semua kunyahan makanan yang paginya dia makan. Bimbim yang melihat reaksi Kaka tersebut sempat enggan untuk ikut mencoba. Namun karena sudah sepakat dengan Sepupunya tersebut, Bimbim pun ikut menggunakan barang haram tersebut.
Untuk percobaan pertama Ca tidak memungut biaya sama sekali untuk barang yang mereka masukan ke tubuh lewat hidung tersebut. Tapi begitu Kaka dan Bimbim merasa penasaran dan seakan membutuhkan barang itu lagi, Ca pun memasang tarif untuk Putaw tersebut. Mau tidak mau Kaka dan Bimbim pun membayar untuk barang yang pada akhirnya menyebabkan mereka kecanduan itu. Sepulang ke Jakarta, barang haram itu pun menarik minat anak nongkrong di Potlot lainnya. Tak terkecuali para Personil SLANK yang lain. Tapi tidak semua anak Potlot menggunakan barang haram itu. Pay yang merupakan gitaris SLANK saat itu juga menjadi Personil SLANK terakhir yang ikut – ikutan karena merasa penasaran dengan apa yang dirasakan teman – temannya setelah menikmati Putaw. Dari sinilah mulai terlihat kekacauan di tubuh SLANK. Ketika sedang sakaw atau sedang membutuhkan Putaw, para Personil SLANK terlihat sangat berbeda dari biasanya. Meski begitu, mereka tetap berusaha untuk mempersembahkan karya – karya bagi para Slankers yang menantikan album mereka berikutnya. Bisa kita lihat sendiri, terjadi keterlambatan peluncuran album ke – 3 SLANK. Kalau sebelumnya SLANK meluncurkan album ke – 2 tepat setahun setelah album pertama, untuk album ke – 3 ini SLANK membutuhkan waktu 2 tahun untuk merampungkan album yang pada akhirnya diberi nama ‘PISS’ yang merupakan plesetan dari kata ‘Peace’ yang berarti Damai.
Keunikan yang terdapat di album yang cover depannya menampilkan sesosok tubuh Pria bertelanjang dada ini, SLANK terlihat semakin slenge’an. Ketika itu, model pria yang berpose telanjang dada dengan memakai kalung berlambang PISS yang merupakan ide kreatif dari Bimbim. Keunikan lain yang terdapat di album ini adalah cover dalamnya yang memuat Kartu Tanda Penduduk (KTP) para Personil SLANK. Dalam album ini terdapat sebuah lagu yang mengisahkan tentang salah satu permainan yang gemar digemari anak – anak saat itu, yaitu ‘Main Monopoli’. Masih slenge’an? Tentu saja, bahkan bisa dibilang SLANK makin slenge’an. Dapat kita dengar sendiri di lagu berjudul ‘CEKAL’. Di awal lagu tersebut terdengar suara bising serutan gergaji yang berasal dari keisengan Indra Q pada saat merekam lagu tersebut. Indra Q saat itu menggergaji salah satu kursi yang terdapat di Jackson Studio hingga terbelah dua. SLANK juga masih mengajak beberapa Musisi dalam penggarapan album PISS yang kemudian menjadi jargon SLANK untuk meneriakkan perdamaian di setiap penampilanny tersebut. Lagu berjudul ‘Tepi Campuhan’ SLANK dibantu oleh Rere yang memainkan salah satu Perkusi, yaitu Jimbe. Rere merupakan drummer dari grup musik Grass Rock, dan saat ini tergabung dalam grup musik Black Out. Dengan mengandalkan lagu ‘Mau (Beli) Tidur) dan Kirim aku bunga, SLANK pun berhasil meraih penghargaan BASF Selling Album 1992-1993 kategori Rock Alternatif.
Selepas album tersebut, SLANK mengalami permasalahan dengan Boedi Soesatio yang merupakan Produser SLANK saat itu. Dampak dari perselisihan tersebut adalah keputusan SLANK untuk melakukan reformasi dengan berdiri sendiri. SLANK memilih jalan baru dalam bermusik, yakni menjadi indie label tepatnya pada tahun 1994. Selepas dari Boedi Soesatio, akhirnya SLANK menggaet salah seorang yang dekat dengan mereka dan juga merupakan mantan Personil SLANK, yaitu  Denny BDN (Bang Denny) untuk mengurusi Manajemen yang mengurusi segala urusan SLANK yang diberi nama Pulau Biru Production. Seperti yang kita ketahui bersama, Pulau Biru merupakan salah satu judul lagu yang terdapat di album Kampungan, dan menjadi nama untuk Komunitas anak Potlot. Selain itu, SLANK juga mengusung bendera rekaman baru, yakni ‘Piss Record‘.
Dengan berdiri sendiri, SLANK terus berusaha untuk tidak mengecewakan Slankers. Dengan bermodalkan uang sendiri, SLANK mempearsiapkan album ke – 4nya dengan melakukan penyegaran yaitu melakukan prosses rekaman di 3 tempat berbeda, yakni di Pondok Nurul (Puncak, Jawa Barat), Cibubur, dan bangunan bekas sekolah milik Bunda Iffet yang terletak di Jalan Potlot. Bangunan bekas Sekolah tersebut direlakan oleh Bunda untuk dibongkar dan dibangun ulang menjadi studiio untuk SLANK melakukan rekaman. Bagi yang ingin mengetahui bagaimana proses pembuatan album yang pada akhirnya diberi judul ‘Generasi Biroe‘ ini, bisa melihat sendiri kronologi yang diilustrasikan oleh Dimas Jay yang terdapat dalam cover album yang logo depannya dibuat oleh Bongky ini. Dengan memperkenalkan  lagu ‘Kamu Harus Pulang’, album ini pun medapat Penghargaan Double Platinum album dalam BASF Awards, untuk kategori penjualan album Rock terlaris tahun 1994 – 1995. Selain itu, salah satu lagu berjudul ‘Terbunuh Sepi’ yang video klipnya disutradarai oleh Gusti Hermansyah dari Djerit Sinema ini juga berhasil meraih Penghargaan sebagai Video Klip Favorit dari VMI (Video Musik Indonesia) 1994/1995 dan Video Klip Terbaik Sepanjang Tahun 1995/1996.
Meski para Personil SLANK masih diselimuti barang haram narkoba, namun SLANK masih bisa menunjukkan profesionalismenya dengan kembali mengeluarkan album baru. Album ke – 5 SLANK ini diberi judul ‘Minoritas‘ dengan lagu ‘Bang Bang Tut’ sebagai lagu andalan. Video klip untuk lagu Nyonyo Esha yang menampilkan para Personil SLANK serasa berada di dunia khayalan ini, berhasil mendapatkan Penghargaan sebagai Video Klip Terbaik dari aVMI (Vide Musik Indonesia) Tahun 1995/1996. Di album ini juga terdapat sebuah lagu berjudul ‘Tut Wuri Handayani’ yang merupakan kisah anak sekolah. Selain itu, terdapat pula sebuah lagu yang di dalamnya hanya diisi oleh suara Bimbim seorang yaitu lagu ‘Bidadari Penyelamat’. Keunikan yang terdapat di album ini adalah lirik yang tertempel dicovernya yang ditulis terbalik. Jadi dibutuhkan sebuah cermin untuk membaca lirik lagu di album Minoritas ini.
Lama kelamaan, pengaruh barang haram yang menyelimuti para Personil SLANK semakin membuat mereka tidak terkendali. Aroma keretakan antar Personil SLANK mulai terlihat setelah dirilisnya album Minoritas tersebut. Masing – masing Personil kerap mengalami perselisihan dan menunjukkan sikap apatis atau tidak peduli. Selain itu, masing – masing personil SLANK juga memiliki kesibukan sendiri yang semakin membuat mereka kurang membagi waktu untuk SLANK. Kekompakan antar Personil SLANK semakin tidak bisa dipertahankan. Hingga pada akhirnya, Bimbim selaku leader memutuskan agar SLANK vakum untuk beberapa saat untuk membangun kembali keserasian antar Personil. Namun tanpa diduga, dalam masa vakum tersebut Bimbim melayangkan surat pemecatanya kepada 3 Personil SLANK yaitu Bongky, Indra Q, dan Pay. Formasi 13 yang begitu solid, dan sering dibilang formasi ajaib dan menciptakan beragam fenomena itu pada akhirnya harus bubar juga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar